Gubernur Anies Buka Raker Kepala Daerah Jabodetabekjur

By Admin

nusakini.com--Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka Rapat Kerja (Reker) Kepala Daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur). 

Dalam raker ini dibahas lima masalah krusial untuk segera ditangani yakni, upaya mengatasi banjir, transportasi, ketersediaan air bersih, sampah, dan ketahanan pangan.

Anies, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur menuturkan, seluruh tim yang ada di BKSP harus dapat bersinergi dan bekerja secara berdampingan untuk menuntaskan permasalahan yang ada dan memenuhi kebutuhan dasar. 

"Kita perlu meningkatkan koordinasi dan membuka babak baru kerja sama ini. Kita berharap, BKSP mampu mewujudkan keterpaduan dan keserasian pembangunan," kata Anies, saat membuka Raker Kepala Daerah Jabodetabekjur, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4). 

Dijelaskannya, berdasarkan data yang ada, sebanyak 35 wilayah kecamatan di Jabodetabek masih rawan tergenang banjir dan berdampak pada sekitar 2 juta penduduk. 

"Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp 5-7,5 triliun per tahun," terangnya. 

Masalah transportasi, sambungnya, juga perlu dilakukan pengelolaan yang baik sehingga mampu meminimalisir terjadinya kemacetan. 

"Masih ada 66 titik kemacetan di Jabodetabek. Kerugian akibat kemacetan mencapai Rp 67,5 triliun," ungkapnya. 

Menurutnya, ketersediaan dan akses air bersih bagi masyarakat juga menjadi fokus dalam raker ini. Pemprov DKI, hingga saat ini juga masih bergantung pada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 

"Kita masih mengandalkan pasokan dari Depok, Bogor, dan Tangerang," tuturnya. 

Ia menambahkan, masalah penanganan sampah juga perlu secara bersama-sama dicarikan solusi terbaik. Sebab, produksi sampah di DKI Jakarta saja sudah mencapai 500-700 ton per hari. 

Terakhir, Anies menyampaikan, dirinya menginginkan kawasan Jabodetabekjur memiliki sistem ketahanan pangan yang baik. Sehingga, suplai, distribusi, dan kestabilan harga dapat terus terjaga. 

"Alhamdulillah, kita di BKSP bisa berdiskusi dan akan bersama-sama merumuskan solusi," tandasnya.(p/ab)